Click and Get The Money

DonkeyMails.com: No 

Minimum Payout

May 28, 2005

Dimana sih KIM TENG itu ?

Mau berkunjung ke Kim Teng. Ini alamatnya : Jl. Senapelan Pekanbaru. Bagaimana kita tahu dimana lokasinya ? Ada papan nama kecil bertuliskan Kim Teng. Ada gambar secangkir kopi yang masih panas. Setiap pagi, parkirannya selalu penuh. Datang jam 9, pasti tak akan kebagian tempat parkir. Mobil yang parkir tak ada yang jelek, tahunnya keluaran baru semua. Itu saja menunjukkan kelasnya. Bawa uang Rp. 50.000,- saja, nongkrong berdua sudah puas. Murah kan ? Kim Teng is real place, man !

Ini salah satu diskus didalamnya, tanggal 21 April 2005, jam 8.15 pagi.

"How Many Fulus, Wan ?"

Wan Bakhil baru saja merampungkan pelatihan di sebuah hotel. Katanya supaya anggota Dewan memahami kompetensinya. "Paling tidak saye tambah wawasan, supaye bise mengontrol kinerja pemerintah. Saye juge lebih peka terhadap aspirasi masyarakat. Bise memberi solusi untuk masalah yang ade di masyarakat," jelasnya di mobil, dalam perjalanan menuju Kim Teng, pagi ini.
Setelah memesan kopinya, ia melanjutkan penjelasannya kepada putranya yang baru saja masuk kuliah di perguruan tinggi paling terkenal di negeri ini. Seperti harapan bapaknya, putranya ini juga mengambil jurusan SOSPOL. Mungkin tertarik pula dengan kiprah bapaknya kan ?
"Ape yang menarik dari pelatihan tersebut pak?" bertanya putranya. "Aa..tertarik pule, anakku ni. Ade yang bapak tidak begitu mengerti waktu itu," kata Wan Bakhil berharap anaknya bisa menjelaskan. " Ape tu pak?" serius anaknya mendengar. "Cume istilah saje, katanye waktu itu Dewan nak boleh sewenang-wenang, saling menghargai..agar tak terjadi homo homini lupus. Apo pule homini tu?"
"Ooo..itu pak. Artinye supaye hukum rimba tidak berlaku. Siape yang kuat itu yang menang. Tidak egois dan mementingkan diri sendiri dalam mengelola pemerintahan dan negara ini. Kire-kire begitu pak." urai putranya sebisanya. Wan Bakhil merasa lega juga diberi penjelasan seperti itu. Tak rugilah dia menyekolahkan putranya ke Perguruan Tinggi terbaik di negeri ini.
"Dengar kan, kau Zul. Itulah maksudnya. mike paham juge ?" bertanya Wan Bakhil pada Zulfikar. Zulfikar bingung juga, soalnya dia tidak pernah menjumpai kata-kata itu selama kursus bahasa Inggris. "Den indak paham pak. Sulik bana istilahnyo, paniang den cari maknanyo." Zul berharap tidak ditanya lebih jauh lagi.
Wan Bakhil yang sedang diatas angin terus mendesaknya. "Ayolah Zul, masa mike tak paham istilah tu. Bukankah awak selalu baca buku, tak peduli dimane saje istirahat ?" katanya lagi. Zul mencoba lagi memikirkan apa maknanya. Mungkin ada yang terlupa dari bacaannya selama ini.
"Apo pak istilahnyo ko. Den kurang jaleh, pak." katanya mencoba meneliti lagi dari asal katanya. "Homo homeni lufus.." kata Wan Bakhil tak yakin, lupa-lupa ingat. "Oh..kalau batua giko, maknanyo mungkin..." Zul ragu-ragu meneruskan. "Tak ape, Zul coba saje. Salah tak jadi ape..lazim tu." Wan Bakhil meyakinkan.
"Artinyo..iko den dapek pitihnyo berapo banyak ? Batua ko, pak ?" tiba-tiba Zul meluncurkan kata-katanya. "Ha..ha..ha..," terbahak-bahak putra Wan Bakhil karena kesalahan penerjemahan itu. Justru Wan Bakhil yang jengkel. Apa arti kata-kata itu ? Apa si Zul ini mau menyindir aku, tapi ape pasalnye ?
"Ape nan mike dengar tu?" Wan Bakhil penasaran juga. "Mike ulangi kata-kata saye tadi, Zul." Waah, mengapa menjadi gawat begini urusannya ya ? "Den danga tadi istilah baru : ambo how many fulus, batua ko pak ?"
ambo artinyo kan saye, how many itu berapo banyak, fulus itu kan pitih. Jadi den artikan : den dapek pitih berapo ?
"Ha..haha..." Wan Bakhil tertawa terbahak-bahak. Demikian juga putranya. Rizal dan si Koko sampai heran, saling berpandangan. Tak pernah Wan Bakhil tertawa selepas itu. Ada apa gerangan ? Koko, si pemilik Kim Teng bertanya pada Wan Bakhil sewaktu berada di kasir, "Haiyaa..apa yang luccu, Wang. Sampai tatawa kelas sekali..kalo we boleh taaauu," kata Koko. "Soal Fulus Ko, bukan apa-apa. Zul melucu, dengarnye fulus, padahal saye kan bilang Lupus," katanya pada Koko. "Aiiya..mungkin yang benal itu si Zul, fulus. Zul kan olangnya jujul..owe percaya salatus pelsen sama si Zul," kata Koko. Wan Bakhil tak bisa menjawab. Iya yang benar itu Lupus apa Fulus ya ? Yang salah dengar siapa ya ? Jangan-jangan Zulfikar yang benar... (Wak Met)


Who is Wak Met ? He is the author. :P

May 23, 2005

Kim Teng Adalah...

Kim Teng All Stars

Kim Teng adalah istilah yang populer di kota Pekanbaru. Kalau orang sini bilang, "Yuk ke Kim Teng." Itu artinya dia mengajak kita ke kedai atau warung kopi. Bahasa apa kim teng itu. Dari pelacakan dan investigasi awal, ternyata Kim Teng itu bukan bahasa manapun.

Kim Teng ternyata merujuk pada sejarah kedai kopi asyik di kota ini. Kim Teng adalah nama seorang pemilik kedai kopi, yang kopinya enak, asli dan tidak mahal. Ia warga Pekanbaru keturunan Tionghoa.
Orang-orang Pekanbaru tu sukanye, nongkrong di kedai kopi bicara bisnis, ngobrol kesana kemari, ngabisin waktu. Yang khas juga dari Kim Teng ini adalah sajian telor setengah matang, roti bakar dan makanan kecil lainnya.

Kim Teng telah melegenda, sehingga ia tidak lagi sekedar nama orang. Namanya telah menjadi ikon tempat 'clubbing', hehehe...

Selamat menikmati Kopi O ala Kim Teng...

May 18, 2005

Start from a little...

** Just a little **
Untuk memulai perubahan, mulailah dari hal yang kecil. Tentu saja yang memulainya adalah diri kita sendiri. Kalau kita ingin mengubah orang lain, ubah dulu diri sendiri. Begitu logikanya.Dari mana memulainya? Jelas, mulai yang dekat dengan kita dan mulai dari hal yang tampak sepele.

Ketika kita ingin terlihat rapih atau tertib di hadapan orang lain, maka cobalah untuk merapihkan dan menertibkan diri sendiri. Ambil contoh mulai dari cara kita berpakaian, menertibkan hal-hal yang tak pantas melekat dalam diri kita, semacam kebiasaan berpakaian sembarangan dan yang berhubungan dengan itu.

Atau kalau kita ingin terlihat menjaga kebersihan. Jadikan kebiasaan ini sebagai bagian dari diri kita. Dan tentu saja, mulai dari yang kecil-kecil dulu, seperti, kebiasaan membersihkan atau merapihkan ruang tidur sendiri. Kebiasaan membereskan barang-barang sendiri, dan yang jelas-jelas berhubungan dengan kerja membersihkan.

Adalah benar bahwa "kebersihan itu sebagian dari iman". Tandanya, orang akan terlihat menghargai kita dengan melihat kebersihan yang ada pada diri kita. Bahkan, bisa jadi mereka segan karena jelas-jelas kita konsisten menjaga kebersihan, baik itu kebersihan diri sendiri, maupun kebersihan lingkungan yang dekat dengan kita.

May 17, 2005

My Positif Thinking...

Hal Positif Dari Merokok
1. Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif,
maka untuk mengurangi resiko tersebut aktiflah merokok.
2. Menghindarkan dari perbuatan jahat karena tidak pernah ditemui
orang yang membunuh, mencuri dan berkelahi sambil merokok.
3. Mengurangi resiko kematian, kan dalam berita tidak pernah
ditemui orang yang meninggal dalam posisi merokok.
4. Berbuat amal kebaikan, bayangkan kalau ada orang yang mau
pinjam korek api paling tidak sudah siap / tidak
mengecewakan orang yang ingin meminjam.
5. Baik untuk basa-basi / keakraban:
misalnya di Halte kita bisa tawarkan rokok.
Kalau basa-basinya tawarkan uang kan nggak lucu.
6. Memberikan lapangan kerja bagi buruh rokok,
dokter, pedagang asongan dan perusahaan obat batuk.
7. Bisa untuk alasan untuk tambah gaji karena ada post
untuk rokok dan resiko baju berlubang kena api rokok.
8. Bisa menambah suasana pedesaan / nature bagi ruangan
ber AC dengan asapnya:) sehingga se-olah² berkabut.
9. Menghilangkan bau wangi²an ruang bagi yang alergi bau parfum.
10. Kalau mobil mogok karena busi ngadat tidak ada api,
maka sudah siap api.
11. Membantu program KB dan mengurangi penyelewengan
karena konon katanya merokok bisa menyebabkan impoten.
12. Melatih kesabaran dan menambah semangat
pantang menyerah karena bagi pemula
merokok itu tidak mudah, batuk² dan tersedak
tapi tetap diteruskan (bagi yang lulus).
13. Untuk indikator kesehatan:
Biasanya orang yang sakit pasti dilarang dulu
merokok. Jadi yang merokok pasti orang sehat.
14. Menambah kenikmatan:
Sore hari minum kopi dan makan pisang goreng
sungguh nikmat. Apalagi ditambah merokok!
15. Tanda kalau hari sudah pagi,
kita pasti mendengar ayam merokok.
16. Anti maling, waktu perokok batuk berat di malam hari.
17. Membantu shooting film keji, rokok digunakan penjahat buat
nyundut jagoan yang terikat dikursi... Ha³ penderitaan itu pedih jendral...!!!
18. Film Koboy pasti lebih gaya kalau merokok sambil naik kuda,
soalnya kalau sambil ngupil susah betul.
19. Teman boker yang setia.
20. Bahan inspirasi dan pendukung membuat Tugas Akhir,
sehingga seharusnya dicantumkan terima kasih untuk rokok pada kata sambutan...
Gile kali yeee.
Dikutip dari Si Dita, dia nulisnya tanggal 24 Jan 2003

Bismillahirrohmanirrohimi

Dengan Menyebut Nama Allah
Tuhan Yang Maha Pengasih
Tuhan Yang Maha Penyayang

Lama aku ketuk pintumu. Lama tak kudengar jawaban darimu.
Lama aku menunggu pintumu terbuka bagiku. Sayangnya aku tidak tahu,
Ternyata aku sejak lama sudah berada di dalam rumahmu. Seandainya aku tahu.

Terimakasih Tuhanku, Tuhan istriku, Tuhan anak-anakku. Tuhan semua makhluk.

Terimakasih.
Tiing...

Green Coffe Search by Google

 

Global Coffe Center